Ngarai Chambal adalah wilayah pegunungan di India tengah yang berbatasan dengan negara bagian Madhya Pradesh dan Utter Pradesh. Selama beberapa dekade, hingga akhir abad terakhir, ngarai ini menjadi sarang geng yang disebut “Daku” dalam bahasa lokal. Ancaman perampok telah berkurang banyak akhir-akhir ini, tetapi sekitar 5 dekade yang lalu seorang perampok bernama Man Singh berkuasa di ngarai ini. Perlu dicatat bahwa sifat tebing ini memberikan perlindungan yang baik bagi komplotan perampok.
Man Singh, seperti Billy putra Wild West, lebih menjadi legenda saat ini. Dia hampir dianggap sebagai dewa oleh penduduk setempat, yang mengingatnya sebagai perampok yang baik hati. Dia merampok orang kaya dan memberi kepada orang miskin. Dalam hal ini dia lebih dari robin hood. Dia adalah seorang Thakur berdasarkan kasta dan bangga dengan fakta itu. Tapi sisi gelap perampok ini tidak bisa dihilangkan karena dia membunuh lebih dari 150 orang dan perampok berkali-kali. Dia juga dikatakan telah membunuh 32 petugas polisi. Namun dalam banyak kasus, dia akan memberikan uang kepada keluarga polisi yang meninggal karena meneleponnya. Dalam pengertian itu dia adalah perampok yang luar biasa.
Man Singh berasal dari keluarga kaya tetapi serangkaian komplotan terhadapnya oleh tetangganya bersama dengan polisi setempat membuatnya kehilangan tanah dan semua harta miliknya. Jadi dia menjadi perampok dan menjadi salah satu geng yang paling ditakuti di ngarai. Prestasi pria ini tersebar luas dan setelah kemerdekaan India pada tahun 1947 dia berada di puncaknya. Banyak tindakan yang dilakukan Polisi untuk menangkapnya namun tidak berhasil karena warga sekitar mendukungnya.
Man Singh juga seorang Hindu yang taat dan membangun banyak kuil. Jadi dia mengabdikan sebagian besar kekayaannya untuk pembangunan kuil-kuil ini. Orang-orang Bhind dan Morena, dua kota utama di wilayah ini, masih mengingatnya atas karya amal ini.
Tetapi negara bagian dan pemerintah pusat tidak mengizinkan perampok berkembang dan Pandit Nehru mengerahkan Gurkha untuk melawan geng tersebut. Pada tahun 1955 Man Singh ditembak mati oleh tentara Gurkha dari Angkatan Darat India saat dia sedang beristirahat di bawah pohon. Itu adalah antiklimaks dan Nehru dapat mengumumkan kepada parlemen bahwa perampok yang ditakuti itu telah mati. Pemerintahannya sebagai perampok berlangsung dari tahun 1939-55.
Tapi Man Singh masih hidup setelah kematiannya. Untuk mengenang dan menghormatinya, sebuah kuil yang didedikasikan untuknya dibangun di kampung halamannya Rathor di distrik Agra. Ribuan secara teratur memberi penghormatan kepada mesias orang miskin. Dia memang perampok khusus atau ‘Daku’.